9 Band Legenda Indonesia Siap Manggung 16 Oktober 2011

Posted: Agustus 1, 2011 in Tinjau Acara

Sembilan band Indonesia legendaris era 70an akan tampil dalam acara ulang tahun Zona Memori Metro TV yang akan digelar 16 Oktober 2011 di Tennis Indoor Senayan Jakarta.

Inilah kesembilan kemompok musik legenda tersebut :

KOES PLUS.

Koes Plus 1972

Dibentuk tahun 1969 dengan formasi awal Tonny Koeswoyo (gitar,keyboard,vokal),Yon Koeswoyo (vocal,gitar),Murry (drum) dan Totok AR (bass).Saat merilis album kedua Yok Koeswoyo baru ikut bergabung.Menjadi band pop Indonesia terdepan hingga paruh era 70-an.Koes Plus mendominasi industri musik pop era 70-an lewat album yang dirilis pada label Dimita/Mesra dan Remaco.Masa puncak Koes Plus berlangsung pada tahun 1974,dimana di tahun itu Koes Plus merilis sekitar 24 album.Sebuah prestasi yang fantastic.Sejak saat itu Koes Plus mulai jarang manggung,mereka disibukkan dengan jadwal rekaman yang teramat padat.Kreativitas mereka seolah terkuras.Di tahun 1977 secara perlahan popularitas Koes Plus menurun namun mereka tetap eksis.Di tahun 1987 tokoh utama Koes Plus Tonny Koeswoyo meninggal dunia,Sejak itu Koes Plus berusaha bertahan hingga sekarang dalam beberapa formasi .Koes Plus tetap melegenda hingga kini.Lagu lagu Koes Plus menjadi pustaka yang tetap dinyanyikan khalayak sampai detik ini.

BIMBO.

Bimbo 1977

Berawal dalam bentuk trio gitar dan vokal bernuansa latin ala trio Los Panchos dengan nama Trio Bimbo dan terbentuk tahun 1967 oleh 3 bersaudara Hardjakusuma yaitu Samsuddin,Darmawan “Acil” dan Djaka Purnama.Debut album dirilis di Singapore dengan label Fontana pada tahun 1971 melejitkan hits “Melati dari Jayagiri” karya Iwan Abdurachman yang kelak bergabung dengan Bimbo pada tahun 1972.Trio ini lalu berubah nama menjadi Bimbo setelah masuknya beberapa personil lain seperti Iwan Abdurachman (bass),Indra Rivai (keyboard),Rudy Suparma (drums) dan Iin Parlina,adik kandung Bimbo yang sebelumnya bergabung dengan Yanti Sisters.

Di tahun 1973 Bimbo memulai kolaborasi dengan beberapa penyair dengan memusikalisasikan puisi karya mereka seperti Wing Kardjo hingga Taufiq Ismail.Bahkan disepanjang karir music Bimbo Taufik Ismail banyak menyodorkan lirik-liriknya terutama untuk lagu-lagu bernuansa Islami.

Di tahun 1974 Bimbo mulai menekuni pembuatan lagu lagu Islami hingga sekarang ini.Walhasil Bimbo lebih dikenal sebagai kelompok music bernafaskan Islam,padahal mereka toh masih tetap menulis dan menyanyikan lagu-lagu pop mulai dari yang beratmosfer romansa hingga kritik sosial.

PANBERS.

Panbers 1974

Kehadiran 4 bersaudara Panjaitan ini memang terinspirasi dengan munculnya Koes Bersaudara.Mereka terbentuk pada tahun 1969 dan kemudian menyebut jatidiri sebagai Panbers yang merupakan akronim dari Panjaitan Bersaudara yang terdiri atas Hans Panjaitan (gitar),Benny Panjaitan (vokal,gitar,keyboard),Doan Panjaitan (bass,vokal) dan Asido Panjaitan (drums). Perjalanan karier Panbers diawali dengan kemunculan pertamanya lewat panggung Istora Senayan pada acara Jambore Bands 1970  bersama Koes Plus yang membawa nama Panbers lebih mengkhalayak. Terlebih setelah kesempatan muncul di televisi terbuka sudah buat mereka.Di tahun 1972 Panbers merilis debut album “Kami Tjinta Perdamaian” yang menghasilkan hits “Akhir Cinta”.

Panbers telah menciptakan lebih dari 700 lagu dalam ratusan album, baik yang beraliran pop, rock, rohani, keroncong bahkan melayu. Hingga kini kelompok Panbers masih eksis meramaikan dunia musik Indonesia, tidak hanya aktif show-show ke daerah-daerah namun mereka juga masih meliris album.Kini formasi asli Panbers tinggal dua berasaudara Benny dan Asido,setelah berpulangnya Hans Panjaitan dan Doan Panjaitan.Tapi dengan didukung pemusik Hans Noya,Max Pandelaki dan Hendry Lamiri Panbers masih tetap bertahan hingga kini.

THE ROLLIES.

The Rollies 1971

The Rollies adalah grup rock  Bandung yang bersinergi dengan soul dan funk.Cir utamanya adalah penggunaan instrument tiups seperti Chicago atau Blood Sweat & Tears,dua band yang menjadi inspirasi band ini.Cikal bakal The Rollies muncul pada tahun 1965,saat bassist Deddy Stanzah membentuk kuartet rock bernama The Rollies dengan anggota yang bergonta ganti ,mulai dari formasi Deddy,Sonson,Sukri dan Emil yang kemudian berubah dengan masuknya Iwan Krisnawan (drum),Tengku Zulfian Iskandar (gitar)  dan Delly Djoko Alipin (vokal,gitar,keyboard).Di tahun 1967 The Rollies mulai masuk dunia rekaman di Singapore dengan menjadi band pengiring Alina Rahman pada label Parlophone/EMI Singapore.Di tahun 1968 formasi The Rollies kian bertambah dengan masuknya instrument tiup.Mereka mengajak Benny Likumahuwa (saxophone,trombone,flute) bergabung dengan The Rollies termasuk Bangun Sugito yang selain menyanyi juga meniup trumpet dan menggesek biola.Di tahun 1969 Rollies merilsi album debut di Phillips Singapore.Di tahun 1970 Bonnie Nurdaya (gitar) dan Didit Maruto (trumpet) bergabung.Di tahun 1974 Deddy Stanzah mundur dari The Rollies digantikan Oetje F Tekol,di tahun 1975 ketika drummer Iwan Krisnawan berpulang masuklah Jimmie Manopo. Deddy Stanzah meninggal dunia pada tanggal 22 Januari 2001.

Setahun kemudian,Delly Djoko Alipin pun menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 30 Oktober 2002.Dan setahun berselang,Bonnie Nurdaya juga menghembuskan nafas terakhir pada
tanggal 13 Juli 2003.Gito Rollies berpulang pada 28 Februari 2008.Namun The Rollies masih tetap bertahan hingga sekarang ini.

D’Lloyd 1975

D’LLOYD

Awalnya band ini adalah band instansi yang dibentuk secara internal dalam perusahaan perkapalan Djakarta Lloyd.Band instansi ini kemudian menamakan diri sebagai D’Lloyd pada akhir tahun 60-an dengan formasi Bartje van Houten (gitar),Andre Gultom (saxophone,flute,vokal),Syamsuar Hasyim (vokal utama),Chairoel Daud (drums),Budiman Pulungan (keyboards),Sangkan “Papang” Panggabean (bass).

Di tahun 1972 D’Lloyd merilis album perdananya pada label Remaco dan mulai dikenal dengan hits Titik Noda yang kemudian berlanjut dengan berbagai hits seperti “Mengapa Harus Jumpa”,”Apa Salah Dan Dosaku” hingga “Hidup Dalam Bui” yang sempat dicekal pemerintah pada paruh era 70-an.

Tiga personil D’Lloyd telah berpulang yaitu Papang,Andre Gultom dan Budiman Pulungan.Namun Bartje Van Houten yang menjadi isnpirator D’Lloyd masih terus melanjutlan kiprah musik D’lloyd hingga detik ini.

FAVORITE’s GROUP .

Favorite’s Group

A.Riyanto (keyboard) adalah penggagas terbentuknya Favorite’s Group diawal tahun 70an.Dengan mengajak sebagian personil Band Empat Nada seperti Nana Sumarna (bass),Eddy Syam (gitar) dan M.Sani (drum) dan mantan gitaris Ariesta Birawa Mus Mulyadi,A.Riyanto di tahun 1972.Debut album Favorite’s Group yang dirilis Indra Record ternyata berhasil melejitkan hits “Mawar Berduri”.Formasi Favorite’s kemudian berganti dengan masuknya Harry Toos (gitar),Is Haryanto (drums),Tommy WS (bass).Masuknya Is Haryanto dan Harry Toos semakin memperkaya konsep kreatif Favorite’s Group,mengingat keduanya juga berperan sebagai komposer mendampingi A.Riyanto .Tahun 1975 Mus Mulyadi mundur dari Favorite’s Group karena masih terikat kontrak sebagai penyanyi solo di Indra Record.A.Riyanto dan Is Haryanto tampil sebagai vokalis.Lalu di tahun 1977 Favorite’s Group memproklamirkan New Favorite’s Group dengan masuknya vokalis baru Mamiek Slamet.Di tahun 1982 Mus Mulyadi kembali bergabung hingga sekarang.Walaupun A.Riyanto telah berpulang pada 17 Juni 1995 dan Is Haryanto berpulang 27 Mei 2009,namun Favorite’s Group masih tetap berupaya eksis di industri musik Indonesia.

 

 

USMAN BERSAUDARA.

Kelompok bersaudara ini berasal dari Surabaya.Di akhir tahun 60-an gitaris Usman bersama kedua adiknya Sofyan (drum,vokal) dan Said (bass) hijrah ke Jakarta untuk mengadu nasib sebagai pemusik.Mereka awalnya adalah pengamen yang hilir mudik ke berbagai kawasan di Jakarta.Di tahun 1973 Usman membentuk band bernama Man’s Group yang diangkat dari penggalan namanya sendiri bersama Iwon Soetomo dan Anto.Man’s Group lalu diajak masuk ke studio rekaman oleh Dick Tamimi pemilik Dimita/Mesra Record.Album perdana Man’s Group menjadi bagian side B album Panber’s saat itu.Di tahun 1974 Nomo Koeswoyo tertarik dengan bakat Usman dkk,lalu mengajak Usman,Sofyan dan Said bergabung dalam kelompok No Koes yang menjadi competitor terdekat Koes Plus.Di tahun 1976 Usman bersama kedua adiknya mundur dari No Koes dan membentuk Usman Bersaudara dengan mengajak Mamo saudaranya yang saat itu tergabung dalam band Pandawa Lima.Melalui label Irama Tara,Usman Bersaudara merilis album perdana “Omong Kosong”.

GOD BLESS.

God Bless 1975

Band rock ini terbentuk tahun 1973 oleh Achmad Albar yang pulang ke tanah air setelah bermukim sejak tahun 1965 di Belanda.Bersama Ludwig Loetje LeMans,gitaris grup Belanda Clover Leaf,dimana Albar tergabung sebagai vokalis,ikut dalam formasi God Bless yang terdiri atas Achmad Albar (vokal ),Ludwig LeMans (gitar),Donny Fattah (bass),Fuad Hasan (drums) dan Yockie Suryo Prayogo (keyboards).Pergantian pemain memang sangat mencolok pada God Bless.Mereka telah beberapa kali bongkar pasang pemain dari tahun 1973 hingga sekarang.God Bless merilis 6 album yaitu “God Bless” (1976),”Cermin” (1980),”Semut Hitam” (1988),”Raksasa” (1989),”Apa Kabar” (1997) dan “36” (2008).

PSP .

OM PSP 1979

Kelompok bernama Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks ini lahir dari kampus Universitas Indonesia.Saat itu di tahun 1978 diberlakukan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) yang melarang mahasiswa melakukan kegiatan politik praktis.Mengisi kekosongan yang biasanya terisi dengan kegiatan kegiatan bernuansa politis,sederet mahasiswa Ekonomi dan Sosial Politik lalu iseng membentuk kelompok dangdut yang mencoba menampilkan satir dan parodi.Mereka memilih dangdut karena music ini dianggap sangat merakyat.

Di tahun 1978 OM PSP mulai dikenal luas saat tampil di acara ulang tahun TVRI ke 16 bersama kelompok lawak mahasiswa Warung Kopi Prambors.Sejak itu OM PSP mulai diperbincangkan.Di tahun 1979 OM PSP merilis album perdana dengan hits “Ogah Ah”,”Gaya Mahasiswa” dan “Fatimah”.PSP yang terdiri atas Monos,Omen,Andra,Dindin,Aditya,James,Rizali dan Ade ini juga tampil dilayar lebar membintangi “Koboi Sutera Ungu”,”Manis Manis Sombong”.OM PSP merilis 4 album yaitu “OM PSP” (1979),”OM PSP dan Warung Kopi” (1979) ”Trio Kodok” (1980) dan “Balada John Lennon” (1981)

Komentar
  1. Fotodeka berkata:

    tiketnya bisa didapat dimana nih mas den? 😀

  2. Bisa lihat iklannya di MEtro TV

  3. noer MN berkata:

    Kok dangdutnya ngga ada ya mas, misalnya SONETA gitu……..

  4. Liliek Pranachitra berkata:

    Manggung.. gimana caranya? kan udah banyak yang (maaf) ko’it?
    Saya dulu penggemar berat Koes Plus.. hanya yg dulu..
    Tapi kalau melihat Koes Plus yg sekarang.. prihatin banget!
    Mas Yon kayaknya maksa benget..

    Padahal Koes Bersaudara mendapat “Plus” karena masuknya Murry..
    nah.. sekarang Murrynya gak ada lagi, kok masih pakai “Plus” juga??
    Seharusnya namanya berubah menjadi Koes Min..
    Kalau pun mau nambah Plus karena banyak yg bergabung (Andolin dkk)
    Namanya seharusnya: Koes ++ (Koes Plus Plus, mirip Pijit ++) hahaha

  5. Dadank Kartiwan berkata:

    Mas Denny Sakri untuk perteunjukan tgl 16 Oktober kalau boleh tau beli tiketnya dimana saja atau persembahan dari Metro TV untuk Para penggemar Band Jadul gitu, tolong konfirmasikan ke Para pencinta Musik Tempo Dulu supaya mereka tidak terlewatkan terima kasih dari Dadang K pecinta musik jadul

  6. amanda berkata:

    Maaf nih.. Beli tiketnya di mana yaa??

  7. vanika berkata:

    tiketnya beli dimana ya??

  8. harjadi berkata:

    Beli tiketnya dimana????,buat the rolies jng lupa bawakan lagu “gone the song of yesterday”

Tinggalkan komentar