1.Warung Kopi Prambors (Cangkir Kopi) Pramaqua,1979
Kaset Warkop Prambors pertama di tahun 1979 (Foto Denny Sakrie)
Ini album pertama Warung Kopi Prambors dengan kover secangkir kopi yang dirilis Pramaqua pada tahun 1979.Terdiri atas Nanu,Kasino,Dono dan Indro.Diangkat dari pertunjukan Warkop di Palembang pada tahun 1979 serta di studio Gelora Seni dengan peñata suara Alex Kumara dan Dannes Item .Joke reading mendominasi isi kaset ini.Mereka terampil melempar folklorik bernuansa etnik.Pihak Pramaqua memberi flatpay sebesar Rp 10 juta untuk Warkop.Jumlah yang besar jika dibandingkan saat Pramaqua membayar album perdana God Bless (1976) sebesar Rp 5 juta.Kaset ini laku sebanyak 260 ribu keping melampaui penjualan LCLR Prambors 1977 dan Badai pasti Berlalu. Disini tampil pula musik dangdut lewat pemunculan Orkes Melayu Rindu Order yang dipimpin Pak Djumadi .Kenapa bernama Rindu Order ? .”Abis tiap hari pak Djumadi selalu nelpon ke kita ada job lagi gak buat kite-kite.Langsung kite namain aja OM Rindu Order” jelas Indro yang terampil meniup suling bambu itu.
Covernya yang dirancang oleh Lesin pun terlihat artistik.Menampilkan sebuah cangkir dengan kopi yang mengepul.
2.Warung Kopi Prambors (Warung Tenda) Pramaqua,1979
Kaset Warkop Prambors Warung Tenda (Foto Denny Sakrie)
Dengan illustrasi sebuah WarungTenda yang kembali ditoreh perancang grafis Lesin , album kedua Warkop Prambors kian memantapkan diri sebagai kelompok lawak dengan ketrampilan melahirkan sindiran dalam bentuk jokes.
Baron Ahmadi menuliskan beberapa kisah humor.Warkop pun mulai melakukan parodi lagu diantranya memplesetkan lagu “Kidung” karya Chris Manusama..”Karena di lagu Kidung kami memplesetkan kata kelabu menjadi Callebout,maka kami pun meminta izin terlebih dahulu pada mbak Doris Calebout.Musik digarap Abadi Soesman dan Ian Antono dari God Bless serta Orkes Keroncong Irama Jemblem.Warkop bereksperimen memadukan musik rock dan keroncong.Introduksi menampilkan solo gitar rock yang meraung raung dari jari jemari Ian Antono lalu bersambung dengan gaya keroncong yang khas dari Orkes Keroncong Irama Jemblem mengiringi Kasino yang mendendangkan “Jenang Gulo” dengan syahdu. Di album ini Pramaqua menaikkan harga Warkop menjadi Rp 25 juta per album.Sebuah pembayaran yang cukup fantastik.Di tahun yang sama Achmad Albar merilis album dangdut bertajuk “Zakia” yang kabarnya juga dibayar sekitar Rp.25 juta.Kaset kedua Warkop ini digawangi oleh 4 penata suara handal Jakarta saat itu yaitu Alex Kumara,In Chung,Stanley dan Dannes Item.
Rekaman di muka A adalah saat Warkop tampil secara live di Jakarta dan Bandung.Lalu di muka B menampilkan rekaman live Warkop di kota Pontianak dan sisanya di Studio Irama Mas yang terletak di kawasan Pluit Jakarta.Kasino menyanyikan lagu “John Tra La La” karya Chris Manusama yang diiringi Abadi Soesman Band.Intronya mengingatkan kita pada komposisi karya Billy Preston “Nothing From Nothing” (1972)
3.Warung Kopi & OM PSP DD Record 1979
Diangkat dari acara memperingati Hari Ulang Tahun ke 16 TVRI pada tahun 1978 yang mempertemukan Warkop Prambors dan Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks.Kolaborasi ini seperti reuni almamater Universitas Indonesia.Kasino dan Dono berduet lewat lagu “Saudara” yang pernah dipopulerkan penyanyi dangdut Ellya Khadam serta lagu “Siksa Kubur” yang dipopulerkan Ida Laila.Nanu malah menyanyikan lagu dangdut milik Koes Plus yang dipopulerkan Elvy Sukaesih “Cubit Cubitan” dengan aksen Tapanuli yang khas dan sudah pasti bikin gerrr.OM PSP sendiri menyanyikan lagu lagu seperti “Seiya Sekata”,”Milikmu” dan “Karena Lirikan”.
Mungkin karena sama sama satu almamater,kolaborasi humor antara Warkop Prambors dan OM PSP terdengar lebih menyatu dan tek-tok.Kerap menyentil peristiwa aktual saat itu .Sebuah formula lawak dan musik yang bersenyawa dengan bagus.
4.Mana Tahan Purnama Record , 1980
Walaupun muka Nanu terlihat pada sampul kaset yangdiambil dari poster film perdana Warkop Prambors “Mana Tahaaan” ,namun ini merupakan kali pertama Warkop Prambors tampil bertiga setelah Nanu Mulyono bersolo karir dengan membintangi film “Rojali dan Juleha”.”Sebetulnya saat itu Nanu absen bersama kita karena harus menyelesaikan mata kuliahnya yang banyak terbengkalai di kampus” ungkap Indro.Kaset ini pun tetap menampilkan puspa ragam lelucon yang dipadu lagu-lagu yang diangkat dari soundtrack film “Mana Tahan” dengan musik yang digarap Yockie Suryoprayogo dan Abadi Soesman.Penulis humor Arwah Setiawan bersama Yusuf Lubis,Tejo dan Kasino didapuk sebagai tim penulis naskah humornya
Yockie Suryoprayogo yang saat itu tengah melejit sebagai pasangan Yockie Chrisye dalam menghasilkan album “Sabda Alam” dan “Percik Pesona” menampilkan sebuah warna musik dangdut kontemporer di kaset “Mana Tahan” ini.Simak permainan Solina String Yockie pada introduksi dan interlude lagu “Andeca Andeci” karya Oslan Husein lewat duet Kasino dan ratu dangdut Elvy Sukaesih yang bernuansa progresif rock.Teknik glissando Yockie Suryoprayogo terasa banyak dipengaruhi gaya jawara keyboard asal Switzerland Patrick Moraz yang pernah mendukung Yes dan The Moody Blues
Abadi Soesman malah menulis lagu dangdut “Mana Tahaaan” yang dinyanyikan secara keroyokan oleh Dono,Kasino dan Indro.Ternyata diam diam dua pemain keyboards yang pernah tergabung dalam band rock God Bless ini piawai pula berlenggok dangdut.Mana Tahaaan !
Dokter Masuk Desa (Foto Denny Sakrie)
5.Dokter Masuk Desa Purnama, 1981
Dikaset ini untuk pertama kali Warkop Prambors hadir dengan naskah humor yang tematik.Mereka tidak lagi mengandalkan joke reading.Dengan tajuk “Dokter Masuk Desa”,Warkop menggali kisah lucu diseputar dokter yang melayani masyarakat desa.Warkop meniru gaya Sambrah yang melibatkan spontanitas penonton sebagai bagian dari cerita.Perubahan gaya lawak Warkop Prambors ini memang telah termaktub pada liner notes yang terpancang di bagian dalam sampul kasetnya :” Begitu suara ini sampai di gendang telinga anda,anda akan menemukan warna Warung Kopi yang lain.Kami tak lagi menghadirkan penggalan-penggalan jokes seperti sebelumnya.Alasannya ? Kami mencoba berimprovisasi dengan meninggalkan patokan-patokan naskah atau perencanaan yang selalu kami tulis sebelum muncul.Spontanitas ! Itu yang ingin kami sampaikan seperti model “sambrah” yang melibatkan juga penonton secara verbal waktu kaset ini dibuat.Keterlibatan verbal itulah yang kami harapkan bisa dinikmati sebagai sebuah kaset.
Musik disuguhkan oleh band bocah Irama Teler “Pengantar Minum Racun” yang kelak akan dikenal sebagai Orkes Moral Pengantar Minum Racun dengan frontman-nya Johnny Iskandar.Mereka mengiringi Kasino menyanyikan lagu “Just The Way You Are” nya Billy Joel dalam irama dangdut dan liriknya pun diubah menjadi “Modal Asing”.Kelompok “Pengantar Minum Racun” ini pun menyodorkan dua lagu ciptaannya yaitu “Gengsi Anak Muda” dan “Pelajaran Bahasa Inggeris Jilid Dua” yang dinyanyikan oleh siapa lagi kalau bukan Kasino.
Gerhana Asmara Gepeng Srimulat dan Warung Kopi (Foto Denny Sakrie)
6.Gerhana Asmara (Warkop dan Sri Mulat) JAL Record 1982
Warkop berkolaborasi dengan kelompok lawak tradisional Sri Mulat yang menurunkan pemain seperti Gepeng,Tarsan,Asmuni,Basuki dan Jujuk.Cerita yang mengambil kisah romansa ini memperlihatkan ketrampilan dua kelompok lawak ini dalam pola interaksi yang responsive,walau keduanya memiliki latar belakang gaya humor yang berbeda
Rekamanlawak ini berlangsung didua kota yaitu Jakarta dan Solo.Di Solo berlangsung di Sahid Jaya Hotel Solo yang didukung Gepeng,Indro dan Kasino.Saat itu Gepeng “dipinjam” dari Lembaga Pemasyarakatan Solo karena memiliki senjata api .Rekaman lainnya berlangsung di Jakarta yang melibatkan Dono dan Tarsan.Kolaborasi ini ternyata memang gerrrr……
Pengen Melek Hukum (Foto Denny Sakrie)
7.Pengen Melek Hukum Insan Record,1983
Indro berperan sebagai mahasiswa Fakultas Hukum yang aktif memberikan penyuluhan hukum pada masyarakat.Sindiran terhadap dunia hukum serta masalah korupsi menjadi materi humor yang memenuhi lakon cerita.Penulis humor Tri Sakeh dan kartunis Johnny Hidayat menuliskan naskah ceritanya.Salah satu lakon lawak terbaik Warkop.
Musik digarap oleh Gatot Sudarto yang kerap membuat illustrasi musik untuk film-film layar lebar.Gatot menulis dua lagu di kaset ini yaitu “Obrolan Warung Kopi” yang liriknya ditulis oleh Gatot Sudarto,Tris Sakeh dan Yudhie NH.Lagu ini dibawakan dengan gaya folk yang segar.Bahkan harmonisasi suara Kasino dan Indro sepintas seolah meniru gaya The Everly Brothers.Lagu lainnya adalah “Jakarta Jakarta” yang liriknya pun ditulis trio Gatot Sudarto,Tris Sakeh dan Yudhie NH.Namun yang menarik adalah saat Gatot dengan jahil memedleykan lagu “Jula Juli” dengan lagu “Maybe” nya Thom Pace yang menjadi tema lagu serial televise sohor saat itu Grizzly Adams.
Gatot Sudarto memang tak ingin setengah setengah dalam menata arransemen music untuk Warkop Prambors ini antara lain dengan menyusupkan elemen instrument musik tiup dan gesek.
Kaset Semua Bisa Diatur (Foto Denny Sakrie)
8.Semuanya Bisa Diatur JAL Record , 1984
Dengan mengambil jargon yang saat itu kerap diucapkan Wakil Presiden Adam Malik “Semua Bisa Diatur”,Warkop kali ini bertutur tentang seorang Lurah yang baru diangkat sebagi Lurah Desa.Indro berperan sebagai Lurah.Kasino dan Dono memerankan orang desa yang lugu tapi jahil.Humor bernuansa kritik sosial bertebaran disana-sini. Karena saat itu tengah demam Michael Jackson,Kasino pun memplesetkan lagu “Beat It” menjadi “Cepirit”.Di saat bersamaan lagu Michael Jackson itu pun diplesetkan oleh penyanyi Weird Al Yankovic menjadi “Eat It”.Al Yankovic tercatat sebagai penyanyi parody,pelawak dan satirist .Kemungkinan besar Kasino terpengaruh dengan musik parodi yang diusung oleh Weird Al Yankovic dari Amerika Serikat itu.
Kaset Pokoknya Betul (Foto Denny Sakrie)
9.Pokoknya Betul JAL Record , 1984
Indro dan Dono berlibur ke Bali dan bersua dengan Kasino yang berperan sebagai orang Bali.Kasino berhasil memerankan orang Bali dengan bagus terutama meniru kegagalan sebagian besar orang Bali saat melafalkan kata yang dimulai dengan huruf T secara sempurna.Untuk kedua kalinya muncul OM Pengantar Minum Racun sebagai pengiring Warkop memparodikan lagu “Flashdance What A Feeling” yang dipolulerkan Irena Cara dan “I Don’t Want To Talk About It” nya rocker berambut jabrik Rod Stewart.
10.Sama Juga Bohong Sokha 1986
Album ini berisikan soundtrack yang terdapat pada film “Sama Juga Bohong” yang musiknya digarap Franki Raden.Selain Warkop,sederet penyanyi sohor saat itu ikut tampil disini seperti Gito Rollies,Farid Hardja dan Nuri Amalia.Franki Raden bahkan menulis lagu khusus untuk Warkop bertajuk “Robot Robot”.
Di kaset Warkop ini banyak bertebaran pemusik berbakat seperti Dodo Zakaria yang sebetulnya juga berperan sebagai pemain keyboardspada band yang mengiringi Warkop tampil di pentas pertunjukan.Ada juga drummer Symphony Ekki Soekarno Bahkan pemusik jazz seperti Gilang Ramadhan (drums) dan Mates (bass) serta Yoyok (saxophone) ikut mendukung musiknya.
Kaset Makin Tipis Makin Asyik (Foto Denny Sakrie)
11.Makin Lama Makin Tipis Union Artis 1987
Untuk pertamakali Warkop melepas nama Prambors dan menggantinya dengan Warkop DKI,sesuai dengan inisial ketiga anggotanya Dono Kasino dan Indro.Warkop bercerita tentang seorang guru yang mengajar dihadapan murid-muridnya yang usil dan jahil.Kali ini musik Warkop DKI dipercayakan pada Rezky Ichwan pemusik jebolan Berklee Music of College Boston Amerika Serikat.Pilihan musiknya mengarah ke gaya jazz fusion yang saat itu ngetren. Banyak mengambil music programming yang telah deprogram terlebih dahulu tata musiknya.
Ada 2 lagu yang bisa disimak di kaset yang judulnya mengisyaratkan pada alat kontrasepsi kondom yaitu “Nggak Janji Deh Ya” (ciptaan Rezky Ichwan dan Adjie Soetama) dan “Makin Tipis Makin Asyik” (ciptaan Rezky Ichwan dan Budi Adrian Singawinata).
Kaset Kunyanyikan Judulku (Foto Denny Sakrie)
12.Kunyanyikan Judulku Harpa 1987
Di album ini Warkop DKI lebih banyak tampil sebagai penyanyi dengan sedikit selingan lawak.Yang menarik mereka membawakan gaya blues pada lagu “Blues Derita” yang ditulis Sonny Soemarsono dan Warkop sebagai penulis lirik.Lagu Oddie Agam diplesetkan menjadi “Antara Anyer dan Panarukan”.Setelah merilis album ini,Warkop DKI justeru tak pernah menghasilkan sebuah kaset lawak lagi.Entah kenapa.
Yang menarik juga adalah lirik lagu “Kunyanyikan Judulku” yang diambil dari sederet judul judul film layar lebar yang pernah dibintangi Warkop :
“Gantian dong,tau diri dong
Masa situ melulu
Pokoknya beres pokoknya beres
Semua bias diatur
Eh Mister Chips
Itu Bis Tingkat
Atas Boleh Bawah Boleh
Mana tahan mana tahan
Dongkrak lu antik
Maju kena mundur kena”
Musiknya digarap oleh Sonny Soemarsono yang di tahun 70-an pernah tergabung dalam band Scorchless dan Sri Mulat .