RS Classic Album : Guruh Gipsy

Posted: Maret 4, 2013 in Tinjau Album
Kaset Guruh Gipsy dirilis di tahun 1977 (foto Denny Sakrie)

Kaset Guruh Gipsy dirilis di tahun 1977 (foto Denny Sakrie)

Guruh Gipsy Dari kiri Abadi Soesman (synthesizers),Chrisye (bass,vokal),Keenan Nasution (drums,vokal),Roni Harahap (piano/keyboard,komposer ),Oding Nasution (gitar)  dan Guruh Sukarno Putra (piano,gamelan,komposer)

Guruh Gipsy Dari kiri Abadi Soesman (synthesizers),Chrisye (bass,vokal),Keenan Nasution (drums,vokal),Roni Harahap (piano/keyboard,komposer ),Oding Nasution (gitar) dan Guruh Sukarno Putra (piano,gamelan,komposer)

Piringan Hitam Guruh Gipsy dirilis Shadoks Jerman tahun 2006 tanpa izinPiringan Hitam Guruh Gipsy dirilis Shadoks Jerman tahun 2006 tanpa izin

Album Guruh Gipsy menghabiskan waktu dua tahun dalam penggarapannya yang dimulai tahun 1975 hingga 1977.Album cutting edge ini bisa dianggap embrio gerakan indie di negeri ini.Mereka patungan mengumpulkan modal untuk rekaman,memproduksi sendiri lalu mendistribusikannya tanpa jaringan label satu pun.Tahun 2006 sebuah label di Jerman mereissue Guruh Gipsy tanpa izin.Tahun ini label Moon June dari New York tertarik untuk merilis album yang kini jadi target kolektor dunia.

Pada tahun 1974 Sepulang dari lawatan musik di  New York Amerika Serikat,Keenan Nasution mulai banyak berhubungan dengan Guruh Soekarno Putera.Guruh yang baru saja tiba dari Belanda gelisah ingin menampilkan sebuah proyek musik yang  menampilkan musik tradisional Indonesia yang bersanding dengan musik Barat.Di Belanda,Guruh pernah bersua dengan Pandji,Direktur Konservatorium Bali yang kebetulan tengah menimba ilmu pula.Atas gagasan Pandji,Guruh pun menampilkan kemampuannya menabuh gamelan dan menari.Selanjutnya kelangsungan komunitas penabuh gamelan Bali yang dibentuk Pandji diserahkan pada Guruh Soekarno Putera. Keenan Nasution bertutur panjang tentang album Guruh Gipsy yang tahun ini genap berusia 36 tahun.

Sejak kapan kenalan dengan Guruh ?

Sebetulnya sejak kecil,saya dan Guruh sama sama sekelas di Sekolah Yayasan Perguruan Cikini.Guruh memang suka seni.Dia juga punya band namanya The Flower Poetman.Guntur,abangnya saat itu sudah dikenal sebagai drummer band Aneka Nada

Kenapa memilih musik Bali ?

Bagi saya sendiri gamelan Bali itu bukan hal baru.Antara tahun 1966-1968 saat Gipsy masih menggunakan nama Sabda Nada,kita sudah bereksperimen menggabungkan band dan gamelan.Kebetulan di rumah saya tinggal I Wayan Suparta seniman Bali yang paham gamelan Bali.Bahkan seperangkat gamelan Bali ada di Pegangsaan saat itu.Musik Bali itu eksotis dan dinamis.Makanya saya merasa spirit music Bali itu mirip dengan rock.Lalu kami mulai iseng menggabung gabungkan music rock dan Bali.Kami bahkan pernah mebawakan lagu Yes dari album Tales From Topographic Oceans dengan memasukkan gamelan Bali

Jika kita simak, album Guruh Gipsy tampaknya juga  terpengaruh band band art rock era 70an.Betulkah ?

Itu betul.Pada dasarnya saat itu kami lagu gandrung menyimak band band seperti Yes,Genesis atau ELP.Secara gak sadar pengaruh itu muncul saat kami menulis komposisi musiknya.

Misalnya ?

Nah coba simak riffing Geger Gelgel deh,itu kami ambil referensi dari lagu “Heart of Sunrise” nya Yes.Atau pada lagu Indonesia Maharddhika ada yang terpengaruh “And You And I” nya Yes.Bahkan Roni Harahap nekad memasukkan beberapa part Watcher of The Skies-nya Genesis kedalam bentuk paduan suara di lagu Janger 1897 Saka.Oding saat bingung mau mengisi solo gitar di lagu Barong Gundah lalu mengambil inspirasi dengan mendengar Birds Of Fire-nya Mahavishnu Orchestra.Dalam lagu Chopin Larung kami mengadaptasi excerpt karya klasik Chopin “Fantasie Impromptu”.

Siapa saja yang ikut mendukung album Guruh Gipsy ?

Wah lumayan banyak tuh.Ada Hutauruk Sisters sebagai penyanyi latar.Orkes Studio Jakarta.Pianis klasik Trisutji Kamal serta Kelompok Seni Bali Saraswati yang dipimpin I Gusti Kompyang Raka.Pak Kompyang ini pada lagu Geger Gelgel berperan sebagai dalang.

Betulkah album Guruh Gipsy ini digarap selama dua tahun ?

Bisa dikatakan penggarapan album ini jadi panjang karena memang komposisi yang dibuat memang serba kolosal terutama karena ingin menggabungkan musik rock dan Bali.Seingat saya proses rekaman pertama berlangsung Juli 1975 dan berakhir 16 November 1976.Sebetulnya proses rekaman Guruh Gipsy berlangsung selama 52 hari. Ada pun kurun waktu sekitar 16 bulan itu termasuk dihabiskan untuk mengumpulkan biaya dari para donatur,latihan dan menulis materi lagu hingga menunggu jadwal studio kosong  terutama ketika  studio recording digunakan oleh pihak lain .

Dimana Guruh Gipsy direkam ?

Di Laboratorium Pengembangan dan Penelitian Audio Visual Tri Angkasa,sebuah studio rekaman dengan fasilitas kanal 16 track pertama di Indonesia yang berada di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan.Sound engineernya adalah Alex Kumara dan Yongki Mamahit.Saat rekaman kami saling berdesak-desakan karena recording room yang tak seberap besar harus memuat begitu banyak orang terutama ketika sesi yang melibatkan chamber orchestra,paduan suara dan para pemain gamelan.

Bisa cerita proses perekaman Guruh Gispy ?

Rekaman Guruh Gipsy fase pertama berlangsung dari Juli 1975 hingga Februari 1976 dan berhasil menyelesaikan sebanyak 4 komposisi yaitu Geger Gelgel,Barong Gundah,Chopin Larung  dan sebuah komposisi yang belum diberi judul tapi kemudian tidak jadi dimasukkan dalam album. Lalu rekaman Guruh Gipsy fase 2 berlangsung  dari Mei hingga Juni 1976 yang menghasilkan 3 lagu masing masing Djanger 1897 Saka, Indonesia Maharddhika dan Smaradhana.Pada fase ini ada 3 komposisi yang direkam lagi dan disempurnakan yaitu Barong Gundah, Chopin Larung dan Geger Gelgel.

Lagu apa yang dirasakan sulit saat rekaman ?

Lagu “ Indonesia Maharddhika” dan “Geger Gelgel” termasuk sulit penggarapannya secara teknis,karena begitu banyak bunyi-bunyian yang harus direkam  serta jumlah pemainnya yang mencapai 25 orang hingga studio berukuran 50 meter persegi terasa begitu sesak dan pengap.

Lagu “Indonesia Maharddhika”misalnya membutuhkan proses dubbing berupa pengisian suara gitar elektrik ,keyboard,piano elektrik dan synthesizers sebanyak 200 kali. Dulu saat harus mengadopsi banyak bunyi-bunyian keyboard dalam berbagai layer harus melakukan overdub ratusan kali.Sesuatu yang pasti tak akan ditemui pada proses perekaman di zaman sekarang yang telah didukung teknologi mutakhir.

Dari mana modal untuk pembuatan album Guruh Gipsy ?

Dari para donator kenalan kita. Awalnya Pontjo Soetowo yang memang banyak memfasilitasi kegiatan bermusik kami sejak tahun 1966 yang banyak mengeluarkan kocek.Lalu disusul dengan dukungan dana dari banyak pihak antara lain ada dari Hasjim Ning juga Taufik Kiemas.

Apakah betul Guruh Gipsy meniru Bali Agung nya Eberhard Schoener yang berkolaborasi dengan Anak Agung Raka,pemusik Bali ?

Seingat saya saat album Bali Agung dirilis akhir 1976, Guruh Gipsy baru saja menyelesaikan proses rekaman.Jadi kami tidak meniru Eberhard Schoener.

Di tahun 2006 label Shadoks di Jerman merilis ulang Guruh Gipsy dalam bentuk vinyl.Apakah ada izin ?

Wah itu sama sekali gak ada izin secara langsung ke kami.Mereka mengambil materi Guruh Gipsy dari kaset yang ditransfer ke CD.Ketika saya menghubungi Shadoks melalui email,mereka minta maaf dan berdalih tidak tahu harus kemana untuk minta izin rilis ulang.Tapi dengan tegas saya meminta kepada mereka untuk menghentikan produksi Guruh Gipsy

Apa komentar anda tentang respon dunia terhadap Guruh Gipsy ?

Kaget juga terutama setelah melihat review review mereka di internet yang memuji Guruh Gipsy dan lebih kaget lagi ketika mengetahui bahwa album Guruh Gipsy menjadi target para kolektor dunia.Oktober 2012 lalu Leonardo Pavkovic pemilik label MoonJune Record di New York dating menemui saya untuk meminta izin merilis Guruh Gipsy secara internasional.Namun sampai sekarang ini belum ada kesepakatan yang konkrit antara Guruh Gipsy dan MoonJune Record.

Tulisan ini dimuat di majalah Rolling Stone Indonesia edisi no.95 – Maret 2013

Komentar
  1. Jadi sekarang mustahil ya cari versi digital atau CD secara legal? Padahal saya kadung jatuh cinta pada smaradhana versi album ini, dan terbuai dengan proggresive rock nya Indonesia Mahardhika.

  2. […] Piringan hitam Guruh Gipsy yang dirilis tanpa izin oleh label rekaman dari Jerman, Shadoks Records di tahun 2006. (sumber foto: Denny Sakrie) […]

Tinggalkan komentar