Sekelumit A.Rijanto

Posted: Oktober 2, 2012 in Uncategorized

Ketika Rolling Stone menggelar 25 Immortals,kata Andy F Noya ,banyak juga yang protes kok gak ada A.Riyanto dideretan 25 “para musisi abadi” itu ?

Tapi terlepas dari masuk tidaknya A.Riyanto dalam polling majalah Rolling Stone itu.Mas Kelik,demikian panggilan akrabnya,tak perlu disangkal telah banyak menoreh karya dalam khazanah musik pop Indonesia.

Kebisaan Aloysius Riyanto kelahiran 23 November 1943.Seandainya mas Kelik masih sehat wal afiat.Kini berusia 65 tahun.

A.Riyanto dibesarkan dari keluarga pemusik.Turun temurun.Ayahnya Daldjono ,yang lebih dikenal dengan panggilan Pak Dal adalah seorang komposer .Tepatnya pencipta lagu anak-anak mashur.Ingat gak dengan lagu “Bintang Kecil”  atau “Peramah dan Sopan” ?.Nah,itu lah beberapa lagu karya pak Dal,ayah A.Riyanto.

Sejak kecil,pak Dal memupuk A.Riyanto di kancah musik antara lain diberi bekal kursus piano klasik.Duduk di bangku SMA,A.Riyanto mulai bergabung dalam band bernama Homen.Seusai SMA,Kelik remaja berpindah ke Bandung dan kuliah di Fakultas Teknik Universitas Parahyangan Bandung.Hanya bertahan di Tingkat III.Ternyata dunia musik tak henti henti memanggil nurani dan nalurinya.Berbagai band pun dimasukinya.Mulai dari Remitta yang kemudian mengganti nama menjadi Tourista Nada,Di Band ini A.Riyanto bertahan 3 tahun.Lumayan lama.Di tahun 1966,pada saat Orde Baru mulai merekah,A.Riyanto memulai debut sebagai seorang komposer.Lagu ciptaannya “Teringat Selalu” berhasil mengemuka lewat suara Tetty Kadi,sepupunya.

Ditahun 1968,A.Riyanto yang terampil bermain piano dan keyboards bergabung dalam kelompok sohor saat itu Zaenal Combo yang dipimpin Zaenal Arifin.
Sesungguhnya bergabung dengan Zaenal Combo justeru merupakan  batu loncatan baginya
untuk membuat band yang kemudian menjadi band “tuan rumah” di perusahaan rekaman raksasa milik EugenevTimothy  Remaco.Nama bandnya adalah Empat Nada.Band inilah yang ditugaskan menjadi pengiring resmi setiap artis yang dikontrak oleh Remaco.Personilnya adalah A.Riyanto (keyboard),M.Sani (drums),Eddy Syam (gitar) dan Nana (bass).Saat itu A.Riyanto sudah masuk daftar komposer kreatif yang produktif.Hingga tahun 1972 A.Riyanto mengaku telah menulis 300 lagu.Bayangkan.Namun entah kenapa pada Oktober 1972,A.Riyanto mundur dari Empat Nada.Tapi Kelik justeru telah siap dengan band baru bernama Favorite’s Group bersama Is Haryanto (drum),Mus Mulyadi (vokal),Harry Santoso (gitar) dan Tommy WS (bass).Band ini tak hanya sekedar band pengiring,tapi siap berkompetisi dengan band-band yang telah duluan meraup sukses di belantara musik pop saat itu,seperti Koes Plus,Panbers,The Mercy’s,D’Lloyd dan banyak lagi.

“Favorite’s Group tidak berangkat dari nol, karena masing-masing
pemain sudah punya modal”, kata Rijanto seperti yang ditulis majalah Tempo edisi Februari 1972.

Saat itu ditengah derasnya arus kreativitas A.Riyanto.Ia dituding melakukan penjiplakan maupun pencomotan atas karya-karya musisi mancanegara.
Lantas terhadap beberapa buah lagunya yang dikatakan Mus
Mualim sebagai penterjemahan harmoni, dibuatnya istilah baru. Ia
memang belum pernah sampai pada tingkat menggubah Apa yang
dilakukannya adalah ‘menafsirkan’. Ia sikut satu bagian dari
lagu Barat, selanjutnya ia tafsirkan sendiri menurut dia punya
mau, sehingga akhirnya lain. Tetapi dengan begini paling tidak
ia sudah mengakui pula tidak selamanya mencoba mencari
orisinalitas. Ingin juga kita tahu, seperti Mus ‘: apa dia sudah
terkuras atau terlalu ingin mencari uang lebih banyak ?.Demikian,seperti yang dikutip oleh majalah mingguan Tempo edisi 1973 silam.

.
Bagi A.Riyanto  ciri satu grup ditentukan oleh lagu, musik dan penyanyi
dengan perbandingan 2: 2: 6.”Karena itu bila misalnya Titiek
Puspa menyanyi pada Favourite’s Group dengan lagu dan musik
kami, maka hanya 40% dari kekhasan kami yang tampak”, katanya
Mengenai soal suara ini, ia berpendapat bahwa sampai sekarang
grupnya sudah punya. Ada kemungkinan dimasa datang ia akan
mencoba menggabungkan suara Harry Santoso dan Is Haryanto, yang
belum Inendapat kesempatan sampai saat ini. Erat dengan soal
ciri ini ia menyimpulkan perbedaan grupnya dengan Koes Plus:
yakni dari segi aransemen musik dan warna suara. Tapi ia toh tak
menutupi kenyataan bahwa sering keduanya meneguk ilham dari
sumber yang sama, seperti dari lagu Long of Jov misalnya.
Dalam edisi ketiga nanti, tak banyak kemajuan Faltourite’s dari
segi warna suara. Aransemennya memang boleh dipuji. Sedang lagu
yang bernama Teratai Putih punya nafas sama dengan lagu Mawar
Berduri, mengarah pada lagu seriosa, tetapi tidak kehilangan
unsur pop. Rijanto sendiri akan terus menyanyi dengan cengengnya
pada beberapa lagu — terutama yang bernama Kasih Sayang dan
Kisah Bunga di Bulan April.

Kiprah A.Riyanto di tahun 70-an terlihat dengan begitu banyaknya artis penyanyi yang membawakan lagu-lagu karyanya dengan sukses.Dia adalah hitmaker bagi Broery Marantika,Tetty Kadi,Mus Mulyadi,Titiek Sandhora,Bimbo,Emillia Contessa,Hetty Koes Endang,Andi Meriem Mattalatta,Rafika Duri,Harvey Malaiholo  dan sederet panjang lainnya.

Lagu lagu seperti “Mimpi Sedih”,”Angin Malam”,”Layu Sebelum Berkembang”,”Mawar Berduri” ,”Permata Hati”,”Setangkai Anggrek Bulan”,”Kemuning”,”Hanya Untukmu” menjadi lagu-lagu abadi dalam pelataran musik pop Indonesia.

Di tahun 80-an,A.Riyanto malah banyak menemukan bibit baru dalam kancah musik pop antara lain Atiek CB, Jamal Mirdad,Johan Untung,Endang S.Taurina,Ratih Purwasih,Maharani Kahar  dan yang lainnya.Lagu “Hati Selembut Salju” yang dinyanyikan Jamal Mirdad menjadi lagu pop tersukses di era 80-an.

A.Riyanto meninggal dunia pada tahun 1994 pada usia 50 tahun karena mengidap komplikasi diabetes dan liver.

Komentar
  1. pasnem berkata:

    salah satu legenda musik indonesia ne.. Btw, Lisa A Riyanto kok dah gak keliatan ya om?

Tinggalkan komentar