Bersilaturahmi Dengan Munif Bahasuan

Posted: September 29, 2013 in Sosok

Sebetulnya sudah cukup lama saya ingin menemui Munif Bahasuan,salah satu tokoh penggagas Irama Melayu atau yang kemudian lebih dikenal sebagai musik dangdut.Namun baru pertengahan September 2013 lalu saya memiliki kesempatan untuk berkunjung ke rumah Munif yang berada di bilangan Petojo Barat itu.Keinginan saya bertemu Munif memang menggebu-gebu,mengingat beliau adalah salah satu tokoh penggagas dangdut yang menurut saya memiliki wawasan dan pergaulan yang luas sejak akhir era 50an hingga sekarang ini.Munif Bahasuan (78 tahun) adalah salah satu peletak dasar musik dangdut .Namun wawasan musiknya tak hanya dangdut .Di era akhir 50an hingga paruh 60an Munif adalah salah satu crooner yang disegani.Bersama iringan Nick Mamahit,Munif menyanyikan lagu-lagu Johnny Mathis di Hotel Des Indes (sekarang Pusat Pertokoan Duta Merlin).Saat itu Munif disebut sebagai Johnny Mathis Indonesia.Disis lain Munif juga terampil menyanykikan lagu lagu Gambus dengan bahasa Arab yang fasih.Menurut Munif,sang ayah mengirim Munif ke Irak untuk memperlancar bahasa Arab saat duduk di bangku SD.

Munif Bahasuan dan album solonya Nada dan Doa (Foto Denny Sakrie)

Munif Bahasuan dan album solonya Nada dan Doa (Foto Denny Sakrie)

Munif juga ikut rombongan The Lensoist yang dibentuk Presiden Soekarno bersama nama-nama tenar seperti Bing Slamet,Idris Sardi,Titiek Puspa,Nien Lesmana,Jack Lesmana,Bubi Chen,Benny Benny Mustafa serta Loddy Item.The Lensoist sempat melakukan tur ke Eropah dan Amerika Serikat bersama Presiden Soekarno.Salah satu lagu karya Munif yang terkenal adalah Bunga Nirwana .Di era 2000,Munif masih menghasilkan sebuah hit bertajuk Rekayasa Cinta yang dinyanyikan Camellia Malik.

Saya bersama Munif Bahasuan serta dua album Munif pada label Irama milik Soejoso Karsono (foto Samson Pho)

Saya bersama Munif Bahasuan serta dua album Munif pada label Irama milik Soejoso Karsono (foto Samson Pho)

Menurut Munif, ayahnya yang memiliki pabrik ubin teraso itu tak menyetujui anaknya menggeluti dunia musik.Namun sekujur tubuh Munif telah bersatu dengan musik.Munif terpaksa mengabaikan keinginan orang tuanya yang melarangnya bermain musik.Lalu berbagai upaya dilakukan Munif antara lain pergi bermain musik diam-diam dan setiap pulang malam sehabis menyanyi di Hotel Des Indes,setelan jas yang dipakainya dititipkan ke sahabatnya agar tak ketahuan sang ayah.

Tinggalkan komentar